Senin, 27 Februari 2017

Sejarah Perkembangan Seni Dalam Islam

SEJARAH PERKEMBANGAN SENI DALAM ISLAM

Kesenian Islam adalah kesinambungan daripada kesenian pada zaman silam yang telah berkembang dan dicorakkan oleh konsep tauhid yang tinggi kepada Allah S.W.T. Kesenian Islam memiliki khazanah sejarahnya yang tersendiri dan unik. Kesenian Islam dikatakan telah berkembang sejak zaman Nabi Daud A.S dan puteranya Nabi Sulaiman A.S dan terus berkembang di zaman Nabi Muhammad S.A.W dan di zaman selepas kewafatan Baginda sehingga kini. Kesenian Islam terus berkembang di dalam bentuk dan falsafahnya yang berorientasikan sumber Islam yang menitikberatkan kesejajaran dengan tuntutan tauhid dan syara’.
Kesenian Islam di Indonesia sebenarnya sangat minim bila dibandingkan dengan kesenian Islam di Negara lain, sebut saja kerajaan Mugal di India yang sampai sekarang masih memiliki symbol-simbol kebesaran arsitektur Islam seperti Taj Mahal.
Kesenian-kesenian Islam yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut:
1.     Batu Nisan
Kebudayaan Islam dalam bidang seni, mula-mula masuk ke Indonesia dalam bentuk batu nisan. Di Pasai masih dijumpai batu nisan makam Sultan Malik al-Saleh. Batunya terdiri dari pualam putih diukir dengan tulisan Arab yang sangat indah berisikan ayat al-Qur’an dan keterangan tentang orang yang dimakamkan serta hari dan tahun wafatnya.
Nisan itu umumya didatangkan dari Gujrat sebagai barang pesanan. Bentuknya lunas ( bentuk badan kapal terbalik) yanh mengesankan pengaruh Persia. Bentuk-bentuk nisan kemudian hari tidak selalu demikian. Pengaruh setempat sering mempengaruhi, sehingga ada bentuk teratai, keris, atau bentuk gunungan seperti gunungan pewayangan. Namun, kebudayaan nisan ini tidak berkembang lebih lanjut.

2.     Arsitektur (Seni Bangun)
     Seni bangun yang berjiwa Islam Indonesia amat miskin. Hampir tidak ada bangunan Islam yang menunjukkan keagungan Islam setaraf dengan bangunan bersejarah di Negara Islam lain. Di samping itu, Indonesia tidak memiliki satu corak tersendiri seperti ottoman style, India style, Syiro Egypto style, meskipun agama Islam sudah lebih lima abad di Indonesia.
     Dalam seni bangun Islam Indonesia, pada garis besarnya mempunyai dua corak, yaitu asli dan baru.
     Model masjid di Indonesia berbeda dengan bentuk masjid Negara Islam lainnya. Mungkin karena berdekatan masa, bentuk masjid di Indonesia pada mulanya banyak dipengaruhi oleh seni bangun Indonesia-Hindu. Masjid tertua yang memperlihatkan ragam seni bangun itu, misalnya: Masjid Demak, Kudus, Cirebon, Banten, dan Ampel. Di masjid-masjid itulah menurut sejarah, para wali mengajarkan agama Islam. Bentuk Masjid itu menjadi model bagi masjid-masjid yang lain. Ciri-ciri model seni bangun lama yang merupakan peniruan dari seni bangun Hindu-Budha, yaitu : memiliki atap tumpang, tidak ada menara karena pemberitahuan waktu solat dilakukan dengan memukul beduk, masjid-masjid tua.
Disamping unsur zaman Hindu-Indonesia, terdapat pula pengaruh daerah, meskipun tidak mengubah bentuk keseluruhan hanya menambah keindahan, seperti Masjid Minang Kabau yang mendapat pengaruh “rumah gadang”, Masjid Kebon Jeruk Jakarta (1786) yang memperlihatkan pengaruh Belanda, dan Masjid Agung Palembang (terutama menaranya) dipengaruhi seni bangun Tionghoa.
     Setelah Indonesia merdeka dan dapat berhubunga dengan Negara lain, maka unsure lama secara berangsur-angsur hilang. Pada masa peralihan kecorak baru masih sering terlihat perpaduan antara keduanya, terutama pada atapnya: jumlah atapnya masih tumpang dua, yang ketiga diganti dengan kubah peniruan dari masjid Timur Tengah atau India. Pada tahap selanjutnya, atap tumpang ditinggalkan dan cirri masjid menjadi kubah.

3.     Seni Sastra
     Bidang sastra Indonesia banyak pengaruhnya dari Persia, antara lain buku-buku yang kemudian disadur kedalam bahasa Indonesia Kalilah wa Dimnah, Bayam Budiman, Abu Nawas, dan Kisah Seribu Satu Malam. Selain itu, kesusastraan Islam Indonesia adalah syair, di antara yang terkenal adalah syair sufi yang dikarang oleh Hamzah Fansuri, seperti Syair Perahu.
     Kaligrafi Arab merupakan bagian dari seni khath. Dibandingkan dengan Negara Islam lainnya, khath di Indonesia tidak begitu menonjol. Pernah pada awal kedatangannya digunakan untuk mengukir nama danmenulis ayat al-Qur’an di makam-makam terkenal. Namun, kelanjutan seni kaligrafi tidak berkembang karena penerapan kaligrafi Arab sebagai hiasan sangat terbatas. Walau demikian, seni hias dikitab-kitab bacaan agak berkembang di Aceh dan kerajaan-kerajaan Islam lain yang ulamanya banyak menulis kitab-kitab agama.
     Selain itu muncul juga seni tari dan seni music. Namun, itu pun tidak dapat dipisahkan pula dari pengalaman tasawuf di Indonesia, di antaranya kerjaan Aceh. Oleh sebab itu, muncul suatu seni tari yang sampai sekarang masih ada di Aceh, yaitu tari Saman.
     Ada lagi satu bentuk kesusastraan disebut kitab karena isinya ajaran-ajaran moral dan tuntunan hidup sesuai dengan syariat dan adat, misalnya Kitab Manik Maya, Kitab Anbiya, Kitab Taj al-Salatin, Bustan al-Salatin.

4.     Seni Ukir
     Dalam agama Islam. Ada hadis yang melarang melukiskan makhluk yang hidup, apalagi manusia. Meskipun hal itu di Persia dan India tidak dihiraukan, di Indonesia ternyata larangan itu diikuti. Dengan kata lain, masalah itu masalah khilafiyah. Di dalam al-Qur’an sebenarnya tidak ada larangan, tetapi di dalam hadis ada didapati  kalangan ulama Indonesia memang ada yang menganut sebuah paham, sehingga di antara mereka ada yang tidak mau difoto karena:
1.     Foto sama dengan menggambar makhluk hidup bernyawa.
2.    Boleh saja membuat gambar makhluk bernyawa dengan syarat bentuknya tidak dapat diraba.
3.    Boleh membuat gambar makhluk bernyawa asal saja dalam rupa yang tidak mungkin makhluk itu hidup.
4.    Melihat keadaan , suasana, tempat, dan waktu, yaitu memerhatikan hikmah dari larangan itu.

Menghias masjid pun ada larangan, cukup tulisan-tulisan yang mengingatkan manusia kepada Allah dan Nabi serta firman-firmannya. Hal ini di Indonesia dipatuhi. Oleh sebab itu, seni hias seakan-akan tertumpah di makam-makam, sedangkan masjid hanya mimbarnya saja yang diperindah dengan ukiran-ukiran. Ada juga makam yang dipenuhi dengan hiasan, baik pada jiratnya, nisannya, cungkupnya, tiang-tiang cungkup,dan lain-lain.

Hukum Seni Dalam Islam
1.      Perhatian Islam pada kebutuhan manusia.
Islam merupakan agama realistis, yang  memperhatikan tabiat dan kebutuhan manusia, baik jasmani, rohani, akal dan perasaannya. Sesuai dengan kebutuhan dalam batasan-batasan yang seimbang.
Jika olah raga merupakan kebutuhan jasmani, beribadah sebagai kebutuhan rohani, ilmu pengetahuan sebagai kebutuhan akal, maka seni merupakan kebutuhan rasa (intuisi) yaitu : seni yang dapat meningkatkan derajat dan kemulyaan manusia, bukan seni yang dapat menjerumuskan manusia dalam kehinaan.
2.      Pandangan Al quran pada keindahan alam.
Seni adalah perasaan dalam menikmati keindahan, dan inilah yang diungkapkan dalam al quran untuk di perhatiakan dan di renungkan, yaitu merenungkan keindahan makhluq ciptaan Allah, dan mengambil manfaat yang di kandungnya, seperti Q.S. an nahl : 5-6, al a'rof : 26.
3.      Apresiasi mukmin terhadap keindahan alam.
Jika kita mentadaburi ayat-ayat al quran akan terlihat jelas bahwa al quran ingin menggugah akal dan hati setiap mukmin untuk menyelami keindahan alam semesta, di angkasa, dasar samudra dan seisinya, bumi, langit, flora, fauna dan manusia.
4.      Al quran mukjizat yang indah.
Al quran adalah bukti yang agung dalam Islam, dan mukjizat terbesar bagi Rasulullah Salallahu alaihi wasallam, dengan kata lain mukjizat yang sangat indah, di samping sebagia mukjizat yang rasional, al quran telah melemahkan kesombongan bangsa arab dengan kindahan ungkapannya, sya'ir dan uslub katanya, serta menpunyai lirik dan lagu tersendiri, sehingga sebagian mereka menganggapnya sihir.
Ulama' balaghoh dan sastrawan arab menerangkan sisi kemukjizatan ungkapannya atau keindahan kitab ini sejak Abdul Qohir sampai Ar Rofa'ie, Sayyid Qutb dan sastrawan zaman ini.
Salah satu anjuran dalam mengumandangkan al quran adalah mengkolaborasikan kemerduan suara memperindah bacaan dan intonasi. Setelah sebelumnya telah dipaparkan perhatian Islam pada keindahan, serta menganjurkan untuk mengembangkan instuisi sehingga manusia dapat merasakan dan menikmatinya, keindahan dapat dirasakan oleh pendengaran, penglihatan dan indra yang lain.

Seni Yang Dibolehkan & Seni Yang Dilarang Dalam Islam

A.    Seni Yang Dibolehkan Dalam Islam
1.      Seni Membaca Al – Qur’an (Tilawatil atau Qiro’atil Qur’an)
Sebagaimana Nabi Muhammad SAW melagukan Surat Al Fath ketika Fathul Makkah atau sahabat Abu Musa Al Anshary yang paling bagus bacaan Qur’annya. Dari Al-Barra’ bin ‘Azib RA, ia berkata: telah bersabda Rasulullah SAW: “Hiasilah Al-Qur’an dengan suaramu” (HR. Abu Dawud, An-Nasa’I dan lain-lainnya)
2.       Seni Kaligrafi/Tulis
Kaligrafi adalah seni menulis sebuah tulisan, di Jepang menulis huruf kanji dengan sebutan “Shodo”, “Seoye” di Korea dan di China disebut dengan Shufa/Yi-shu. Sedangkan seni tulis arab sering disebut dengan khat. Khusus kaligrafi yang baik dan sesuai dengan Islam adalah seni kaligrafi yang isinya mengambil ayat-ayat Al-Quran. Bentuknya bermacam-macam, tidak selalu pena diatas kertas, tetapi seringkali juga ditatahkan di atas logam, bangunan, atau kulit.
3.      Seni Beladiri
Seni bela diri merupakan satu kesenian yang timbul sebagai satu cara seseorang itu mempertahankan diri. Selama Bela Diri berazaskan ke-taukhidan, tidak syirik, serta membela kebenaran dan keadilan, maka Islam membolehkan. Bahkan Allah SWT menyukai mukmin yang kuat daripada mukmin yang lemah.
4.      Seni Melipat Kertas
Seni melipat kertas atau lebih popular dengan sebutan Origami ini tidak banyak pengaruhnya, hanya saja bagi ummat Islam ketika memilih kertasnya hendaknya kertas yang yang tidak ternoda dengan najis.
5.       Seni Arsitektur
Arsitektur selain sebagai ilmu dalam merancang bangunan, aritektur juga adalah seni. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut. Banyak manfaatnya dari seni arsitektur ini.
6.      Seni Berpidato
Beripidato (orasi) dalam Islam sering disebut dengan khutbah. Berpidato dalam Islam tidak sama dengan berpidato biasa, karena dalam khutbah, ada muqaddimah (pembukaan), isi khutbah, dan penutup. Berbeda dengan berpidato, khubah juga ada seninya agar orang tidak bosan mendengar, dan apa yang disampaikan juga mudah diserap oleh pendengar.
7.       Seni Sastra
Seni sastra adalah semua jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Al Qur’an termasuk seni sastra tertinggi yang dimiliki oleh ummat Islam. Dengan seni sastra seseorang dapat menyampaikan pikiran-pikiran atau ajaran ajaran tertentu dengan indah.
8.       Seni Merajut
Merajut adalah salah satu dari kesenian. Selain menuntut keterampilan merajut juga dapat menenangkan pikiran yang sedang kusut. Hati dapat terasa damai karena hanya focus sama rajutan kita. Yang penting dalam merajut tidak lupa waktu sholat dan hasil rajutannya bukan untuk maksiyat kepada Allah.


B.     Seni Yang Dilarang Dalam Islam
Ada beberapa seni berikut yang dilarang dalam islam tetapi tidak seluruhnya haram, tetapi haram dalam kasus-kasus tertentu.
1.      Seni Rupa
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Islam membolehkan seni rupa selama tidak mengarah kepada maksiat dan ingkar kepada Allah Tuhan semesta alam. Namun, para ulama berpendapat, seni rupa yang dilarang adalah yang menggambarkan makhluk hidup atau manusia.
2.        Menyanyi
Para ulama berbeda pendapat mengenai hukum menyanyi (al-ghina’/at-taghanni). Sebagian mengharamkan nyanyian dan sebagian lainnya menghalalkan. Masing-masing mempunyai dalilnya sendiri-sendiri. Menyanyi yang diharamkan Islam karena:
“Dan di antara manusia ada orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna (lahwal hadits) untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu ejekan. Mereka itu akan memperoleh adzab yang menghinakan.” (Qs. Luqmân [31]: 6)
Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu ‘Auf ra bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya aku dilarang dari suara yang hina dan sesat, yaitu: 1. Alunan suara nyanyian yang melalaikan dengan iringan seruling syaitan (mazamirus syaithan). 2. Ratapan seorang ketika mendapat musibah sehingga menampar wajahnya sendiri dan merobek pakaiannya dengan ratapan syetan (rannatus syaithan).”
3.      Musik
Begitu juga dengan bermain musik, sebagian ulama berbeda pendapat mengenai hukum bermain musik. Sebagian mengharamkannya dan sebagian lainnya menghalalkannya. Hal ini berdasarkan pada hadits dari Abu Malik Al-Asy’ari ra bahwa Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya akan ada di kalangan umatku golongan yang menghalalkan zina, sutera, arak, dan alat-alat musik (al-ma’azif).” [HR. Bukhari, Shahih Bukhari, hadits no. 5590].
4.      Tarian
Tari adalah gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Bunyi-bunyian yang disebut musik pengiring tari mengatur gerakan penari dan memperkuat maksud yang ingin disampaikan. Gerakan tari berbeda dari gerakan sehari-hari seperti berlari, berjalan, atau bersenam. Saat tarian tersebut mempertontonkan aurat, dan mengundang nafsu birahi maka Islam melarang tarian tersebut. Apalagi tarian yang ditujukan untuk memuja sesuatu dan bersifat ritual syirik.
5.      Vandalisme
Vandalisme adalah contoh seni yang merusak. Bisa jadi kegiatan vandal ini dianggap sebagai suatu seni bagi pelakunya. Contoh lain dari vandalisme sendiri adalah penambahan, penghapusan, atau pengubahan isi yang secara sengaja dilakukan untuk mengurangi kualitas ensiklopedia. Biasanya tulisan yang ada diganti dengan hal-hal yang menyebalkan, mengosongkan halaman, atau menyisipkan lelucon yang konyol dan hal-hal yang tak berguna lainnya. Vandalisme yang terjadi pada anak-anak adalah suka mencorat coret dengan cat tembok di jalan – jalan sebagai bentuk ekspresi dia.
6.      Seni Patung
Seni patung adalah cabang seni rupa yang hasil karyanya berwujud tiga dimensi. Biasanya diciptakan dengan cara memahat, modeling (misalnya dengan bahan tanah liat) atau kasting (dengan cetakan). Islam melarang seni patung sebagaimana Hadist Rasulullah saw, “Manusia yang paling pedih siksanya di hari kiamat ialah yang meniru ciptaan Allah. Sedangkan para pelukis dan penggambar adalah orang-orang yang meniru ciptaan Allah.” (Muttafaqun ‘alaih).
7.      Tindik (Body Piercing)
Body Piercing atau seni tindik pada tubuh akhir-akhir ini menjadi sangat berkembang di dunia dan di Indonesia pada khususnya. Sama halnya dengan tatto, maka body piercing telah mewabah hampir kesemua kalangan. Tindik konvensional yang dahulu hanya dilakukan diseputar telinga saja, saat ini telah dilakukan pada hampir seluruh bagian tubuh. Seni tindik tidak sesuai dengan agama Islam.
8.      Operet (Seni Pertunjukan)
Seni Pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi individu atau kelompok di tempat dan waktu tertentu. Biasanya melibatkan empat unsur: waktu, ruang, tubuh si seniman dan hubungan seniman dengan penonton. Yang tidak diizinkan Islam adalah ketika seseorang menunjukkan tubuhnya tanpa penutup aurat.

Itulah sejarah perkembangan seni dalam islam.
saya harapkan dapat menambah pengetahuan kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar